Minggu, 24 Februari 2019

Jurnal Tugas Akhir Manajemen Waktu dan Biaya


OPTIMALISASI WAKTU DAN BIAYA PELAKSANAAN PEKERJAAN
PEMBANGUNAN KANTOR IMIGRASI
KOTA JAYAPURA

Isak Frengki Banioni
13 111 017

ABSTRAK
Pelaksanaan suatu proyek dapat berhasil apabila sumberdaya yang digunakan secara efektif dan efisien. Terbatasnya sumberdaya yang tersedia menyebabkan keterlambatan pada durasi pekerjaan.
Optimasi perlu dilakukan untuk memperpendek durasi pekerjaan dengan mengeluarkan biaya seminimal mungkin. Mengunakan metode TCTO (Time Cost Trade Off) dapat mempermudah dalam proses perencanaan penjadwalan, pengendalian dan monitoing. Hasil keluaran dari metode TCTO berupa kurva S, tabel biaya langsung, biaya tidak langsung dan perceptan waktu dan biaya.
Hasil dari pengunaan metode TCTO Percepatan dapat dilakukan dengan penambahan jam kerja, tenaga kerja, dan meningkatkan produktivitas alat. Dari hasil penelitian, dapat diketahui durasi optimum proyek sebesar 147 hari dengan biaya total sebesar Rp. 20.009.747.302,06. Dibandingkan dengan jadwal normal selama 183 hari dan biaya sebesar Rp. 20.399.049.600,84, proyek tersebut dapat dipercepat 36 hari.
Kata Kunci : Waktu dan Biaya, Percepatan, Optimum

I. PENDAHULUAN

Proyek konstruksi merupakan rangkaian mekanisme pekerjaan yang sensitif karena setiap aspek dalam proyek konstruksi saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya. Pada masa pelaksanaan proyek konstruksi sering terjadi ketidak sesuaian antara jadwal rencana dan realisasi di lapangan yang dapat mengakibatkan pertambahan waktu pelaksanaan dan pembengkakan biaya pelaksanaaan sehingga penyelesaian proyek menjadi terhambat.
Metode pertukaran waktu dan biaya (Time Cost Trade Off Method) memberikan alternatif kepada perencana proyek untuk dapat menyusun perencanaan yang terbaik sehingga upaya mengoptimalkan waktu dan biaya dalam menyelesaikan suatu proyek, penyelesaian penugasan sumber daya untuk meng-efisiensikan alokasi sumber daya juga diperlukan, sehingga dapat dihasilkan sumber daya yang diinginkan dengan pertambahan biaya yang paling optimum.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jadwal pelaksanaan pekerjaan pada proyek pembangunan kantor imigrasi kota Jayapura serta  melakukan Analisa Time Cost Trade Off untuk mendapatkan waktu dan biaya optimum.

II. LANDASAN TEORI

Pengertian Manajemen
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan Sumber Daya Manusia, uang, bahan dan alat yang dianalisa dan diatur secara defektif dan efisien dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan (Frederick Winslow Taylor,1938).

Proses Manajemen
Proses manajeman adalah seluruh tahapan dari awal penentuan sasaran atau tujuan sampai dengan akhir pencapaian sasaran atau tujuan tersebut. Dalam manajemem Proyek di kenal ada 5 ( lima) proses siklus manajemen, yaitu :
1.    Planing (Perencanaan)
2.    Organizing (Pengorganisasian)
3.    Staffing
4.    Directing
5.    Controlling

Sumber Manajemen
Sumber manajemen adalah masukan manajemen terdiri dari unsur manusia, uang, bahan, alat dan metoda (man, money, material, machine, method = 5 M).
1.    Manusia (man)
2.    Uang (money)
3.    Material (materials)
4.    Mesin (machine)
5.    Metode (method)

Proyek
Proyek merupakan sekumpulan aktivitas yang saling berhubungan dimana ada titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu, proyek biasanya bersifat lintas fungsi organisasi sehingga membutuhkan bermacam keahlian (skills) dari berbagai profesi dan organisasi.
Sasaran Proyek dan Tiga Kendala
Didalam mencapai suatu tujuan suatu proyektelah di tentukan suatu batasan yaitu besar biaya yang dialaokasikan, dan jadwaal serta mutu yang harus di penuhi.ketiga batasan di atas disebut kendala.
1.         Anggaran
2.        Jadwal
3.         Mutu

Macam – macam Proyek
Dilihat dari komponen utama, maka proyek dapat di kelompokkan menjadi:
1.         Proyek Engineering- Konstruksi
2.         Proyek Engineering- Manufaktur
3.         Proyek penelitian dan pengembangan
4.         Proyek Pelayanan Manajemen
5.         Proyek Kapital

Biaya Proyek
Selama masa konstruksi, suatu proyek memerlukan berbagai jenis sumber daya (4M) antara lain tenaga kerja (man), material, metode (method) dan peralatan (machine). Kebutuhan sumber daya akan mempengaruhi masalah keuangan seperti masalah biaya dan pendapatan proyek. Biaya yang digunakan pada proyek adalah biaya total. Total biaya untuk setiap durasi waktu adalah jumlah biaya langsung dan biaya tidak langsung.

1.    Biaya Langsung (Direct Cost)
Biaya langsung adalah semua biaya yang dikeluarkan secara langsung berhubungan erat dengan aktivitas proyek yang sedang berjalan. Komponen biaya langsung antara lain:

a.          Biaya Bahan dan Material
b.         Biaya Upah Tenaga Kerja
c.          Biaya Alat
d.         Biaya Sub-Kontraktor

2.         Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)
Biaya tidak langsung adalah biaya yang diperlukan untuk setiap kegiatan proyek tetapi tidak berhubungan langsung dengan kegiatan yang bersangkutan dan dihitung pada awal proyek sampai akhir proyek konstruksi yang terdiri :
a.          Biaya Overhead
b.         Biaya Tidak Terduga
c.          Keuntungan
  
Gambar 1. Grafik Hubungan Antara Waktu dan Biaya

Produktivitas
Menurut Hasibuan (1996:126) Produktivitas adalah perbandingan antara output (hasil) dengan input (masukan). Jika Produktivitas naik ini hanya dimungkinkan  oleh adanya peningkatan efisiensi (waktu-bahan-tenaga) dan sisitem kerja, teknik produksi dan adanya peningkatan keterampilan dari tenaga kerjanya. Dalam proyek konstruksi ratio produktivitas adalah nilai yang diukur selama proses konstruksi, dapat dipisahkan menjadi biaya .tenaga kerja, material, dan alat. Sukses dan tidaknya proyek konstruksi tergantung dari efektifitas penggunaan sumberdaya.

Penjadwalan Proyek
Penjadwalan proyek merupakan salah satu elemen hasil perencanaan yang dapat memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek dalam hal kinerja sumber sumber daya berupa biaya, tenaga kerja, peralatan dan material serta rencana durasi proyek dan progres waktu untuk penyelesaian proyek. Penjadwalan atau schedulling adalah pengalokasian waktu yang tersedia untuk melaksanakan masing-masing pekerjaan dalam rangka menyelesaikan suatu proyek hingga tercapai hasil optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang ada (Husen, 2011).
Ada beberapa metode penjadwalan proyek yang digunakan untuk mengelolah waktu dan sumber daya proyek. Masing-masing metode mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pertimbangan Penggunaan metode-metode tersebut didasarkan atas kebutuhan dan hasil yang ingin dicapai terhadap kinerja penjadwalan. Kinerja waktu akan berimplikasi terhadap kinerja biaya, sekaligus kinerja proyek secara keseluruhan.

PDM (Precedence Diagram Method)
Diagaram Percedence merupakan penyempurnaan dari diagram panah yang mana diagram panah, pada prinsipnya hanya menggunakan satu jenis hubungan akhir- awal (event- star relationship). Penyusunan Precedence Diagram    harus    dilakukan    beberapa    langkah    untuk menyusunnya antara lain :
a.    Identifikasi  lingkup  proyek  dan  menguraikannya menjadi komponen-komponen kegiatan.
b.    Menyusun   komponen-komponen   kegiatan   sesuai dengan urutan logika ketergantungan menjadi jaringan kerja.
c.    Memberikan perkiraan kurun waktu masing-masing pekerjaan.
d.    Identifikasi  jalur  kritis,  float,  dan  kurun  waktu penyelesaian proyek.
e.    Meningkatkan daya guna dan hasil guna pemakaian sumber daya.

    Gambar 2. Node PDM

ES = Star awal        EF = Finis Awal
LS = Star Lambat    LF = Finis Lambat
KODE = Kode Kegiatan

Cara-cara Mempercepat Durasi
Adapun cara-cara yang dilakukan untuk melakukan percepatan durasi terhadap kegiatan-kegiatan dalam proyek yaitu
1.    Mengadakan shift pekerjaan.
2.    Menambah jam kerja atau waktu lembur.
3.    Menggunakan alat bantu yang lebih produktif.
4.    Menambah jumlah tenaga kerja.
5.    Mengunakan material yang lebih cepat pemasangannya.
6.    Menggunakan metode konstruksi yang lebih cepat.

Penerapan Analisa Pertukaran Biaya dan Waktu
Dalam proses mempercepat penyelesaian proyek dengan melakukan penekanan waktu aktifitas, diusahakan agar pertambahan biaya yang ditimbulkan seminimal mungkin. Disamping itu harus diperhatikan pula bahwa penekanannya hanya dilakukan pada aktifitas-aktifitas yang ada pada lintasan kritis.
1.      Selanjutnya langkah-langkah kompresi dapat dituliskan sebagai berikut:
2.      Penyusunan    jaringan    kerja    proyek    dengan menuliskan cost slope dari masing-masing kegiatan.
3.      Kompresi pada aktifitas yang berada pada lintasan kritis dan mempuyai cost slope terendah dengan menggunakan konstrain finish to start secara manual
4.      Penyusunan kembali jaringan kerja proyek.
5.      Mengulangi langkah kedua, langkah kedua akan berhenti bila terjadi pertambahan lintasan kritis dan bila terdapat lebih dari satu lintasan kritis,maka langkah kedua dilakukan dengan serentak pada semua lintasan kritis dan perhitungan cost slope-nya dijumlahkan.
6.      Mengentikan langkah kompresi bila terdapat salah satu lintasan kritis dimana aktivitas-aktivitasnya telah jenuh seluruhnya (tidak mungkin ditekan lagi) sehingga pengendalian biaya telah optimal.






III. METODOLOGI PENELITIAN

Alur Penelitian


Gambar 3. Alur Penelitian






IV. ANALISA  DAN PEMBAHASAN

Perencanaan Biaya
Pada perencanaan proyek keseluruhan secara garis besar dilaksanakan pada taraf permulaan proyek dan selalu ditinjau ulang ketika perkembangannya tidak sesuai dengan rencana.

Perhitungan Volume
Dalam perencanaan anggaran biaya pekerjaan, besarnya kebutuhan material dapat dihitung dengan perhitungan volume bangunan, dan berikut contoh perhitungan volume bangunan.



Perhitungan Biaya
Perhitungan  biaya    adalah suatu  proses  atau  kegiatan  yan  diperlukan  untuk  memastikan  bahwa  proyek  akan dapat  diselesaikan  dalam  suatu  anggaran  dan  juga,  dalam  menghitung  rencana  anggaran  biaya  harus  memastikan  daftar analisa harga satuan dan upah kerja yang dipakai.
Tabel 1. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya


  
Perencanaan Waktu
Perhitungan Waktu dan Produktivitas
Perhitungan watu normal adalah   penyelesaian dalam suatu aktivitas atau pekerjaan dalam waktu normal ataupun biaya yang normal untuk mencapai suatu tujuan atau sasaran yang tepat sesuai yang direncanakan.


Dari perhitungan waktu dan produktivitas keseluruhan pekerjaan didapat durasi pekerjaan seperti berikut :
Tabel 2. Rekapitulasi Perhitungan Durasi
 


Penjadwalan
Menyusun ketergantungan pekerjaan
Mengingat pekerjaan yang ditinjau hanya pekerjaan strukur saja, maka untuk mempermudah penyusunan precedence diagram dibuat pengelompokan pekerjaan untuk tiap-tiap lantai
Tabel 3. Hubungan Ketergantungan Pekerjaan


Precedence diagram
Setelah menyusun ketergantungan antara pekerjaan selanjutnya membuat preseden diagram berdasarkan ketergantungan tersebut
Gambar 4. PDM Waktu Normal


Dari hasil penyusunan PDM didapatakan waktu normal pekerjaan adalah 183 hari kerja.

Time Schedule
Time schedule dibuat dalam dua waktu yaitu waktu paling cepat (kurva biru) dan waktu paling lambat (kurva merah).

 Gambar 5 Time Schedule

Optimasi Waktu dan Biaya
Optimasi waktu dan biaya dilakukan dengan melakukan percepatan pada pekerjaan. Perhitungan waktu dan biaya dipercepat adalah merencanakan waktu penyelesaian lebih cepat dari waktu normal dan dalam percepatan waktu akan berdampak pada biaya atau pembengkakan biaya.
Waktu dan biaya dipercepat
Apabila dilakukan kerja lembur akan terjadi penurunan produktivitas yaitu sebagai berikut:
Volume harian =       Volume                  
                           Durasi Normal

Volume perjam = Volume Harian
                                 8
Produktifitas jam lembur
   = Volume Perjam x 0.85 x Tambahan Jam Lembur
 85% merupakan asumsi penurunan produktifitas tenaga kerja akibat
 tambahan    jam kerja lembur.

Perhitungan Waktu dan Biaya Dipercepat
4.3.1   Perhitungan Waktu dan Biaya Dipercepat
Pembuatan Turap Penahan Tanah




Tabel 4. Hitungan Waktu dan biaya dipercepat


 Tabel 5. Rekapitulasi Hitungan Waktu dan biaya dipercepat

Ket : Warna hijau merupakan Kegiatan dengan lintasan kritis

Biaya Langsung dan Tidak langsung
Biaya langsung didapatkan dari biaya total dikali dengan 90% atau 0,9 sedangkan biaya tidak langsung merupakan 10% dari  biaya total atau 0,1. Berikut tabel rekapitulasi perhitungan biaya langsung dan biaya tidak langsung.
Tabel 6. Rekapitulasi biaya langsung dan tidak langsung





Cost Slope

Dari Perhitungan di atas, maka Cost Slope dari semua kegiatan proyek dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini.
Tabel 7. Rekap Hitungan Cost Slope




Analisa Waktu dan Biaya Akibat Percepatan dan Penambahan Biaya  Biaya (TCTO)
Time Cost Trade Off (TCTO) merupakan kompresi jadwal untuk mendapatkan proyek yang lebih menguntungkan dari segi waktu (durasi), biaya, dan pendapatan. Tujuannya adalah memanfaatkan proyek dengan durasi yang dapat diterima dan meminimalisasi biaya total proyek

Crash 2 (Kegiatan H1)
 

Gambar 6. Crash 2
Tabel 8. Crash 2

Crash 2 Pekerjaan Pasangan Beton dan Plesteran Plat dan Dak [H1]
Pekerjaan ini bergantung pada pekerjaan pasangan beton dan plesteran
lantai III [G1]

Total waktu : 183 hari
Biaya langsung : 18.359.307.321,45
Biaya tidak langsung : 2.017.610.916,80

Kegiatan [H1] dicrash dari 42 hari menjadi 40 hari [2 hari], sehingga pekerjaan selesai 179 hari.

Penambahan biaya langsung  :
18.359.307.321,45 + 2 hari  x  92.105,26 (cost slope) = Rp. 18.359.491.531,98
Pengurangan biaya tidak langsung :
2.017.610.916,80 – 2 hari  x 11.147.021,64/hari = Rp. 1.995.316.873,52

Dengan kegiatan kritis : A, B1, B2, D2, E2, F1, G1, H1, H2, H3, J, I, C, dan K

Dari analisa diatas didapatkan waktu paling optimum untuk pekerjaan ini diselesaikan berada di hari ke 147 yaitu pada crash ke 9 pekerjaan tanah dan pasir (B1), total Pengurangan durasi pekerjaan sebesar 36 hari. Hasil analisa dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 9. Rekapitulasi Perhitungan Crash


Kurva Optimasi

Gambar 7. Kurva Optimasi




V. PENUTUP

Kesimpulan
1.    Mendapatkan jadwal pelaksanaan pekerjaaan yaitu sebesar 183 hari atau 30 minggu
2.    Mendapatkan waktu dan biaya paling optimum dari pekerjaan
Dari hasil analisa semua tahap perhitungan didapatkan total waktu normal penyelesaian proyek sebesar 183 hari dengan total biaya normal sebesar
Rp.20.399.049.600,84 dan setelah dilakukan percepatan diperoleh waktu optimum sebesar 147 hari dengan besar biaya total Rp.20.009.747.302,06. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa total penghematan biaya setelah dilakukan percepatan adalah Rp.389.302.298,78 dengan total waktu penyelesaian proyek sebesar 147 hari, dengan jumlah pengurangan waktu sebesar 36 hari.

Saran
1.    Perlu di buat suatu perencanan penjadwalan yang baik sebelum pekerjaan berjalan, agar pelaksanaan proyek bisa berjalan sesuai rencana dan tidak mengalami keterlambatan
2.    Perhitungan tambahan waktu lembur harus memperhatikan item pekerjaan kritis yang perlu dipercepat

DAFTAR PUSTAKA

Anastasia, M. 2016. Analisis time cost trade off untuk mengejar keterlambatan  pelaksanaan proyek studi kasus : pembangunan hotel zodiak lampung, pembangunan hotel park in by radisson, pembangunan toko mitra hasil sentosa di bandar lampung. Skripsi : Universitas Lampung.
Apri Widiya Laksana. 2014. Optimalisasi Waktu dan Biaya Proyek Dengan Analisa Crash Program. Semarang:Universitas Diponegoro.
Imam Soeharto, Manajemen Proyek, Penerbit Erlangga.
Ir. AbrarHusen, MT,ManajemenProyek, PenerbitAndi.
Nurjaman, K. dan Dimyati, H. 2014. Manajemen Proyek. Bandung: Pustaka Setia
Santosa, B. 2013. Manajemen proyek : konsep & implementasi. Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Wati, M. N. 2015. Analisis percepatan proyek menggunakan metode time cost
trade off dengan penambahan jam kerja lembur optimum. Skripsi :
Universitas Sebelas Maret.


Jurnal Tugas Akhir Manajemen Waktu dan Biaya

OPTIMALISASI WAKTU DAN BIAYA PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN KANTOR IMIGRASI KOTA JAYAPURA Isak Frengki Banioni 13 111 017 e...