Sabtu, 06 Mei 2017

Laporan Studi Lapangan Bangunan Bagi Sadap (USTJ)

BAB I
PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang
Salah satu bangunan irigasi yaitu bangunan bagi sadap dimana:Bangunan bagi sadap merupakan bangunan yang terletak pada saluran primer, sekunder dan tersier yang berfungsi untuk membagi air yang dibawa oleh saluran yang bersangkutan. Khusus untuk saluran tersier dan kuarter bangunan bagi ini masing-masing disebut boks tersier dan boks kuarter, sedangkan Bangunan bagi sadap tersier mengalirkan air dari saluran primer atau sekunder menuju saluran tersier penerima.
Sebagian besar sumber air untuk irigasi adalah air permukaan yang berasal dari air hujan dan pencairan salju. Air ini secara alami mengalir di sungai-sungai, yang membawanya ke laut. Jika dimanfaatkan untuk irigasi, sungai dibendung dan dialirkan melalui saluran-saluran buatan ke daerah pertanian, atau air terlebih dahulu ditampung di dalam waduk yang selanjutnya dialirkan secara teratur melalui jaringan irigasi ke daerah pertanian. Pada zaman dahulu, jika persediaan air melimpah karena tempat yang dekat dengan sungai atau sumber mata air, maka irigasi dilakukan dengan mengalirkan air tersebut ke lahan pertanian. Namun demikian, irigasi juga biasa dilakukan dengan membawa air dengan menggunakan wadah kemudian menuangkan pada tanaman satu per satu. Sehingga bangunan bagi sadap sangatlah berperan sangat penting dalam suatu sistem irigasi.
Oleh karena itu bangunan bagi sadap merupakan bangunan yang berfungsi sebagai pembagi aliran air baik dari saluran primer maupun saluran skunder.

1.2    Maksud Dan Tujuan
a.         Maksud
*    Untuk dapat mengenal jaringan irigasi.
*    Agar mahasiswa dapat mengenal serta memahami tentang bangunan bagi sadap.
*    Mahasiswa mengenal akan manfaat dengan adanya bangunan bagi sadap.

b.        Tujuan
*      Mengetahui apa kelebihan dan kekurangan dari bangunan bagi sadap.
*      Mengetahui apa fungsi bangunan bagi sadap
*      Mengetahui letak bangunan bagi sadap didalam jaringan irigasi.

1.3    Landasan Teori
 Landasan Teori Bangunan Irigasi adalah :
*    buku yang memuat definisi istilah Bangunan Bagi Sadap.
*    bangunan irigasi yang berisi kriteria perencana Apakah harus nantinya akan digunakan pintu sadap dengan permukaan air bebas

1.4    Rumusan Masalah
Dalam laporan kelompok II ini, dimana bahwa sesuai dengan judul tugas yaitu Bangunan Bagi Sadap, maka rumusan masalah yang akan dibahas yaitu :
a.    Penjelasan dimensi/ ukuran bangunan bagi sadap.
b.    Menjeaskan fungsi dan kegunaan bangunan sadap.
c.    Mengetahui  Kelebihan dan Kekurangan bangunan bagi sadap.

1.5    Batasan Masalah
Batasan masalah yang di ambil pada Laporan Studi lapangan ini meliputi:
a.    Menjelaskan peran dan fungsi dari bangunan bagi sadap
b.    Menjelaskan dimensi bangunan bagi sadap dari hasil pengamatan bangunan bagi sadap pada daerah koya.
c.    Menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari bangunan bagi sadap.

1.6   Sistematika Penulisan
Bab I  Pendahuluan
Bab ini berisikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, landasan teori, rumusan masalah, batasan masalah, sistematika penulisan, metode pengumpulan data dan lokasi studi..
Bab II   Pembahasan Tugas Bangunan Bagi Sadap
Bab ini berisikan tentang bangunan bagi sadap, bagian-bagian yang terdapat disekitar bangunan bagi sadap, dan keuntungan dan kerugian dengan adanya banguan bagi sadap..


Bab III  Penutup
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran.

1.7     Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah Wawancara Informasi dengan cara tatap muka secara langsung baik dengan dosen pembimbing maupun petugas/pegawai yang bertugas di bagian bendungan koya. proses wawancara yaitu memberikan penjelasan, mengajukan pertanyaan, dan meminta penjelasan selanjutnya membuat catatan dari jawaban yang diberikan baik dari petugas/ pengawas maupun dosen pembimbing.

1.8         Lokasi Studi
Lokasi Studi Lapangan ini adalah di bendungan koya, yang terletak di kabupaten Kerom Jayapura.





  
BAB II
PEMBAHASAN TUGAS
BANGUNAN BAGI SADAP


2.1         Bangunan Bagi Sadap
2.1.1   Definisi
Bangunan bagi sadap merupakan bangunan yang menglirkan air dari aliran saluran primer dan atau saluran sekunder ke saluran tersier penerima melalui pintu ukur.



Gambar 2.1.1 bangunan bagi sadap

2.1.2.1.2    Fungsi
Bangunan bagi sadap berfungsi selain membagi air dari saluran kesaluran lainnya, juga berfungsi mengambil atau menyadap air untuk dialirkan melalui saluran Tersier atau Kwarter ke sawah maupun kolam-kolam ikan dan lainnya.

2.1.2.1.3    Tata Letak Bangunan Bagi Sadap
Bangunan ini terletak persis disamping jalan, mempunyai dua saluran sekunder yaitu saluran sekunder yang mengalirkan air ke arah koya barat dan saluran sekunder yang mengalirkan air ke arah koya timur. Mempunyai dua buah pintu Romijn yang mengalirkan air ke koya barat dan arah koya timur dengan ukuran masing-masing 150 cm x 200 cm.



2.1.4       2.1.4  Penggunaan Bangunan Bagi Sadap
Penggunaan bangunan bagi sadap ini sangatlah berperan penting dalam suatu sistem irigasi, dalam hal ini bangunan bagi sadap dilengkapi dengan pintu dan alat pengukur debit untuk memenuhi kebutuhan air irigasi sesuai jumlah dan pada waktu tertentu.
Dengan adanya alat ukur debit air kita dapat mengetahui debit air dari waktu ke waktu sehingga kita pula dapat menbagi air ke saluran sekunder yang membutuhkan disini saluran yang akan dibagi air ialah saluran drainase arah koya barat dan arah koya timur. Ketika terjadi penurunan debit air akibat kemarau atau kelebihan debit air akibat banjir, kita dapat pula mengatur air melalui pintu utama dari bangunan bagi sadap dengan begitu dapat mengatur aliran air dengan baik dan dialirkan ke petak sawah ataupun kolam pemeliharaan.

2.2         Bagian- Bagian Yang Terdapat Di sekitar Bangunan Bagi Sadap
2.2.1        2.2.1 Saluran Sekunder dan Primer
Saluran sebelum masuk ke bangunan sadap terdapat saluran skunder maupun saluran primer dimana saluran primer adalah: saluran yang dimulai dari pintu pemasukan atau pengambilan bebas sampaikebangunan bagi, sedangkan saluran skunder adalah saluran satu atau lebih petak tersier dam menerima dari saluran induk atau sauran tersier sebelumnya.

2.2.2        2.2.2 Saluran Tersier
Saluran tersier merupakan saluran yang terdapat setelah melewati bangunan sadap dimana saluran tersier harus terlihat bebas dari bangunan sadap minimal 3 km agar memudahkan dalam pembagian air. Luas petak tersier harus berkisar 50 - 150 ha.

2.2.3        2.2.3 Septi
Septi merupakan pintu sementara yang di buat sebagai penehan air jika suatu waktu terjadi kerusakan pada pintu utama.

2.2.4        2.2.4 Pintu Utama/Pintu Romijn
Pintu utama yaitu pintu yang berfungsi sebagai pintu pengatur pembagi air yang akan di bagi. Dengan 4 buah pintu, Ukuran pintu 150 x 200 cm

2.2.5        2.2.5 Alat Ukur Crum-de Gruyter
Digunakan untuk mengukur ketingian air saat terjadi hujan maupun kemarau.

2.3         Keuntungan dan kerugian dengan adanya bangunan bagi sadap
2.3.1        2.3.1 Keuntungan Bangunan Bagi Sadap
1.    Sebagai salah satu bangunan pengelak terjadinya banjir.
2.    Sebagai bangunan yang berfungsi untuk mengalirkan air ke petak-ptak sawah atau kolam ikan dll.
3. tidak memerlukan tempat yang luas, karena dapat langsung diletakkan pada saluran tersier/saluran sekunder yang bersangkutan.
4.    Pengatur Kecepatan datang aliran untuk setiap bangunan.

2.3.2        2.3.2 Kerugian Bangunan Bagi Sadap
1.    Karna bangunan bersifat tetap maka perlu adanya perawatan serta pengontrolan dari pihak yang bertugas.
2.    Bangunan harus selalu bersih agar umur bangunan bertahan lama.
3.    kecepatan datang kearah lurus menjadi lebih besar dari pada yang kearah menyamping.
4.    Jika semakin banyak bangunan sadap maka semakin luas areal yang diperlukan.



   
BAB III
PENUTUP


3.1  Kesimpulan
1.      Bangunan bagi sadap berfungsi membagi air dari saluran kesaluran lainnya, juga berfungsi mengambil atau menyadap air untuk dialirkan melalui saluran Tersier atau Kwarter ke sawah maupun kolam-kolam ikan dan lainnya.
2.      Bangunan bagi sadap bisa terletak di saluran primer maupun saluran skunder.
3.      Bangunan sadap sangat penting karena salah satu fungsi pengelak terjadinya banjir.

3.2    Saran
1.    Karena mengingat pentingnya bangunan bagi sadap maka perlu ada perhatian serta perawatan di sekitar bangunan irigasi.
2.    Perlu adanya pembersihan sekitar bangunan bagi sadap karena bangunan bagi sadap adalah bangunan pengatur jalur air baik saat banjir maupun saat musim kemarau.


Mr. Bnn





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jurnal Tugas Akhir Manajemen Waktu dan Biaya

OPTIMALISASI WAKTU DAN BIAYA PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN KANTOR IMIGRASI KOTA JAYAPURA Isak Frengki Banioni 13 111 017 e...