OPTIMALISASI
WAKTU DAN BIAYA PELAKSANAAN PEKERJAAN
PEMBANGUNAN
KANTOR IMIGRASI
KOTA JAYAPURA
Isak
Frengki Banioni
13 111 017
ABSTRAK
Pelaksanaan suatu proyek dapat
berhasil apabila sumberdaya yang digunakan secara efektif dan efisien.
Terbatasnya sumberdaya yang tersedia menyebabkan keterlambatan pada durasi
pekerjaan.
Optimasi perlu dilakukan untuk
memperpendek durasi pekerjaan dengan mengeluarkan biaya seminimal mungkin.
Mengunakan metode TCTO (Time Cost Trade
Off) dapat mempermudah dalam proses perencanaan penjadwalan, pengendalian
dan monitoing. Hasil keluaran dari metode TCTO berupa kurva S, tabel biaya
langsung, biaya tidak langsung dan perceptan waktu dan biaya.
Hasil dari pengunaan metode TCTO Percepatan dapat
dilakukan dengan penambahan jam kerja, tenaga kerja, dan meningkatkan
produktivitas alat. Dari hasil penelitian, dapat diketahui durasi optimum
proyek sebesar 147 hari dengan biaya total sebesar Rp. 20.009.747.302,06.
Dibandingkan dengan jadwal normal selama 183 hari dan biaya sebesar Rp. 20.399.049.600,84,
proyek tersebut dapat dipercepat 36 hari.
Kata Kunci : Waktu dan Biaya,
Percepatan, Optimum
I. PENDAHULUAN
Proyek
konstruksi merupakan rangkaian mekanisme pekerjaan yang sensitif karena setiap
aspek dalam proyek konstruksi saling mempengaruhi antara satu dengan yang
lainnya. Pada masa pelaksanaan proyek konstruksi sering terjadi ketidak
sesuaian antara jadwal rencana dan realisasi di lapangan yang dapat
mengakibatkan pertambahan waktu pelaksanaan dan pembengkakan biaya pelaksanaaan
sehingga penyelesaian proyek menjadi terhambat.
Metode
pertukaran waktu dan biaya (Time Cost
Trade Off Method)
memberikan alternatif kepada perencana proyek untuk
dapat menyusun
perencanaan yang terbaik sehingga upaya mengoptimalkan
waktu dan biaya
dalam menyelesaikan suatu proyek, penyelesaian
penugasan sumber daya untuk
meng-efisiensikan alokasi sumber daya juga diperlukan,
sehingga dapat dihasilkan
sumber daya yang diinginkan dengan pertambahan biaya
yang paling optimum.
Penelitian
ini bertujuan untuk
mendapatkan jadwal pelaksanaan pekerjaan pada proyek pembangunan kantor imigrasi kota
Jayapura serta melakukan
Analisa Time Cost Trade Off untuk
mendapatkan waktu dan biaya optimum.
II. LANDASAN TEORI
Pengertian
Manajemen
Manajemen adalah
ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan Sumber Daya Manusia, uang, bahan dan
alat yang dianalisa dan diatur secara defektif dan efisien dalam mencapai
tujuan yang telah ditentukan (Frederick
Winslow Taylor,1938).
Proses Manajemen
Proses manajeman adalah seluruh
tahapan dari awal penentuan sasaran atau tujuan sampai dengan akhir pencapaian
sasaran atau tujuan tersebut. Dalam manajemem Proyek di kenal ada 5 ( lima)
proses siklus manajemen, yaitu :
1. Planing (Perencanaan)
2.
Organizing
(Pengorganisasian)
3.
Staffing
4.
Directing
5.
Controlling
Sumber Manajemen
Sumber manajemen adalah masukan
manajemen terdiri dari unsur manusia, uang, bahan, alat dan metoda (man, money,
material, machine, method = 5 M).
1. Manusia (man)
2. Uang (money)
3. Material (materials)
4. Mesin
(machine)
5. Metode (method)
Proyek
Proyek merupakan
sekumpulan aktivitas yang saling berhubungan dimana ada titik awal dan titik
akhir serta hasil tertentu, proyek biasanya bersifat lintas fungsi organisasi
sehingga membutuhkan bermacam keahlian (skills) dari berbagai profesi
dan organisasi.
Sasaran Proyek dan Tiga Kendala
Didalam mencapai suatu tujuan suatu proyektelah di
tentukan suatu batasan yaitu besar biaya yang dialaokasikan,
dan jadwaal serta mutu yang harus di penuhi.ketiga batasan di atas disebut
kendala.
1.
Anggaran
2.
Jadwal
3.
Mutu
Macam – macam Proyek
Dilihat
dari komponen utama, maka proyek dapat di kelompokkan menjadi:
1.
Proyek Engineering- Konstruksi
2.
Proyek Engineering- Manufaktur
3.
Proyek penelitian dan pengembangan
4.
Proyek Pelayanan Manajemen
5.
Proyek Kapital
Biaya Proyek
Selama masa konstruksi, suatu proyek memerlukan berbagai
jenis sumber daya (4M) antara lain tenaga kerja (man), material, metode
(method) dan peralatan (machine). Kebutuhan sumber daya akan mempengaruhi
masalah keuangan seperti masalah biaya dan pendapatan proyek. Biaya yang digunakan pada proyek adalah biaya total.
Total biaya untuk setiap durasi waktu adalah jumlah biaya langsung dan biaya
tidak langsung.
1. Biaya Langsung (Direct Cost)
Biaya
langsung adalah semua biaya yang dikeluarkan secara langsung berhubungan erat
dengan aktivitas proyek yang sedang berjalan. Komponen biaya langsung antara
lain:
a.
Biaya
Bahan dan Material
b.
Biaya
Upah Tenaga Kerja
c.
Biaya
Alat
d.
Biaya
Sub-Kontraktor
2.
Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)
Biaya
tidak langsung adalah biaya yang diperlukan untuk setiap kegiatan proyek tetapi
tidak berhubungan langsung dengan kegiatan yang bersangkutan dan dihitung pada
awal proyek sampai akhir proyek konstruksi yang terdiri :
a.
Biaya
Overhead
b.
Biaya
Tidak Terduga
c.
Keuntungan
Gambar 1. Grafik
Hubungan Antara Waktu dan Biaya
Produktivitas
Menurut
Hasibuan (1996:126) Produktivitas adalah perbandingan antara output (hasil)
dengan input (masukan). Jika Produktivitas naik ini hanya dimungkinkan
oleh adanya peningkatan efisiensi (waktu-bahan-tenaga) dan sisitem kerja,
teknik produksi dan adanya peningkatan keterampilan dari tenaga kerjanya. Dalam proyek konstruksi ratio produktivitas adalah
nilai yang diukur selama proses konstruksi, dapat
dipisahkan menjadi biaya .tenaga kerja, material, dan alat. Sukses
dan tidaknya proyek konstruksi tergantung dari efektifitas
penggunaan sumberdaya.
Penjadwalan Proyek
Penjadwalan proyek merupakan salah satu
elemen hasil perencanaan yang dapat memberikan informasi tentang jadwal rencana
dan kemajuan proyek dalam hal kinerja sumber sumber daya berupa biaya, tenaga
kerja, peralatan dan material serta rencana durasi proyek dan progres waktu
untuk penyelesaian proyek. Penjadwalan atau schedulling adalah
pengalokasian waktu yang tersedia untuk melaksanakan masing-masing pekerjaan dalam rangka
menyelesaikan suatu proyek hingga tercapai hasil optimal dengan
mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang ada (Husen, 2011).
Ada beberapa metode penjadwalan proyek yang
digunakan untuk mengelolah waktu dan sumber daya proyek. Masing-masing metode
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pertimbangan Penggunaan metode-metode
tersebut didasarkan atas kebutuhan dan hasil yang ingin dicapai terhadap
kinerja penjadwalan. Kinerja waktu akan berimplikasi terhadap kinerja biaya,
sekaligus kinerja proyek secara keseluruhan.
PDM
(Precedence Diagram Method)
Diagaram Percedence merupakan penyempurnaan
dari diagram panah yang mana diagram panah, pada prinsipnya hanya menggunakan
satu jenis hubungan akhir- awal (event- star relationship). Penyusunan
Precedence Diagram harus
dilakukan
beberapa langkah
untuk menyusunnya antara lain :
a. Identifikasi
lingkup
proyek
dan menguraikannya menjadi komponen-komponen kegiatan.
b. Menyusun
komponen-komponen kegiatan
sesuai dengan urutan logika ketergantungan menjadi jaringan kerja.
c. Memberikan perkiraan kurun waktu masing-masing
pekerjaan.
d. Identifikasi
jalur
kritis, float, dan
kurun waktu penyelesaian proyek.
e. Meningkatkan daya guna dan hasil guna pemakaian
sumber daya.
Gambar 2. Node PDM
ES = Star awal
EF = Finis Awal
LS = Star Lambat
LF = Finis Lambat
KODE = Kode Kegiatan
Cara-cara Mempercepat Durasi
Adapun cara-cara yang dilakukan untuk melakukan percepatan durasi terhadap kegiatan-kegiatan dalam proyek yaitu
1. Mengadakan shift pekerjaan.
2. Menambah jam kerja atau waktu
lembur.
3. Menggunakan alat bantu yang lebih produktif.
4. Menambah jumlah tenaga kerja.
5. Mengunakan material yang lebih cepat
pemasangannya.
6. Menggunakan metode konstruksi yang
lebih cepat.
Penerapan Analisa Pertukaran
Biaya dan Waktu
Dalam
proses mempercepat penyelesaian proyek dengan melakukan penekanan waktu
aktifitas, diusahakan agar pertambahan biaya yang ditimbulkan seminimal
mungkin. Disamping itu harus diperhatikan pula bahwa penekanannya hanya
dilakukan pada aktifitas-aktifitas yang ada pada lintasan kritis.
1.
Selanjutnya
langkah-langkah kompresi dapat dituliskan sebagai berikut:
2.
Penyusunan jaringan
kerja proyek dengan menuliskan cost slope dari
masing-masing kegiatan.
3.
Kompresi
pada aktifitas yang berada pada lintasan kritis dan mempuyai cost slope
terendah dengan menggunakan konstrain finish to start secara manual
4.
Penyusunan
kembali jaringan kerja proyek.
5.
Mengulangi
langkah kedua, langkah kedua akan berhenti bila terjadi pertambahan lintasan
kritis dan bila terdapat lebih dari satu lintasan kritis,maka langkah kedua
dilakukan dengan serentak pada semua lintasan kritis dan perhitungan cost
slope-nya dijumlahkan.
6.
Mengentikan
langkah kompresi bila terdapat salah satu lintasan kritis dimana
aktivitas-aktivitasnya telah jenuh seluruhnya (tidak mungkin ditekan lagi)
sehingga pengendalian biaya telah optimal.
III. METODOLOGI PENELITIAN
Alur
Penelitian
Gambar 3. Alur Penelitian
IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Perencanaan Biaya
Pada perencanaan
proyek keseluruhan secara garis besar dilaksanakan pada taraf permulaan proyek
dan selalu ditinjau ulang ketika perkembangannya tidak sesuai dengan rencana.
Perhitungan Volume
Dalam perencanaan anggaran biaya pekerjaan, besarnya
kebutuhan material dapat dihitung dengan perhitungan volume bangunan, dan berikut
contoh perhitungan volume bangunan.
Perhitungan Biaya
Perhitungan
biaya adalah suatu proses
atau kegiatan yan
diperlukan untuk memastikan
bahwa proyek akan dapat
diselesaikan dalam suatu
anggaran dan juga,
dalam menghitung rencana
anggaran biaya harus
memastikan daftar analisa harga
satuan dan upah kerja yang dipakai.
Tabel 1. Rekapitulasi Rencana Anggaran
Biaya
Perencanaan
Waktu
Perhitungan Waktu dan Produktivitas
Perhitungan
watu normal adalah penyelesaian dalam
suatu aktivitas atau pekerjaan dalam waktu normal ataupun biaya yang normal
untuk mencapai suatu tujuan atau sasaran yang tepat sesuai yang direncanakan.
Dari perhitungan waktu dan
produktivitas keseluruhan pekerjaan didapat durasi pekerjaan seperti berikut :
Tabel 2.
Rekapitulasi Perhitungan Durasi
Penjadwalan
Menyusun
ketergantungan pekerjaan
Mengingat pekerjaan yang ditinjau hanya pekerjaan strukur saja, maka untuk mempermudah
penyusunan
precedence diagram dibuat pengelompokan pekerjaan untuk
tiap-tiap lantai
Tabel 3.
Hubungan Ketergantungan Pekerjaan
Precedence diagram
Setelah menyusun ketergantungan antara pekerjaan selanjutnya
membuat preseden diagram berdasarkan ketergantungan tersebut
Dari hasil penyusunan PDM
didapatakan waktu normal pekerjaan adalah 183 hari kerja.
Time Schedule
Time schedule dibuat dalam dua waktu yaitu waktu paling
cepat (kurva biru) dan waktu paling lambat (kurva merah).
Gambar 5 Time
Schedule
Optimasi
Waktu dan Biaya
Optimasi
waktu dan biaya dilakukan dengan melakukan percepatan pada pekerjaan.
Perhitungan waktu dan biaya dipercepat adalah merencanakan waktu penyelesaian
lebih cepat dari waktu normal dan dalam percepatan waktu akan berdampak pada
biaya atau pembengkakan biaya.
Waktu dan biaya dipercepat
Apabila dilakukan kerja lembur akan
terjadi penurunan produktivitas yaitu sebagai berikut:
Volume harian = Volume
Durasi Normal
Volume perjam = Volume Harian
8
Produktifitas jam lembur
= Volume Perjam x 0.85 x Tambahan Jam Lembur
85% merupakan asumsi penurunan produktifitas
tenaga kerja akibat
tambahan jam kerja lembur.
Perhitungan Waktu dan Biaya
Dipercepat
4.3.1
Perhitungan
Waktu dan Biaya Dipercepat
Pembuatan
Turap Penahan Tanah
Tabel 4. Hitungan Waktu dan biaya
dipercepat
Ket
: Warna hijau merupakan Kegiatan dengan lintasan kritis
Biaya
Langsung dan Tidak langsung
Biaya
langsung didapatkan dari biaya total dikali dengan 90% atau 0,9 sedangkan biaya
tidak langsung merupakan 10% dari biaya
total atau 0,1. Berikut tabel rekapitulasi perhitungan biaya langsung dan biaya
tidak langsung.
Tabel
6. Rekapitulasi biaya langsung dan tidak langsung
Cost Slope
Dari Perhitungan di atas, maka Cost Slope dari semua
kegiatan proyek dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini.
Tabel 7. Rekap Hitungan Cost Slope
Analisa
Waktu dan Biaya Akibat Percepatan dan Penambahan Biaya Biaya (TCTO)
Time Cost
Trade Off (TCTO)
merupakan kompresi jadwal untuk mendapatkan proyek yang lebih menguntungkan
dari segi waktu (durasi), biaya, dan pendapatan. Tujuannya adalah memanfaatkan
proyek dengan durasi yang dapat diterima dan meminimalisasi biaya total proyek
Crash 2 (Kegiatan H1)
Gambar 6. Crash 2
Tabel 8. Crash 2
Crash
2 Pekerjaan Pasangan Beton dan Plesteran Plat dan Dak [H1]
Pekerjaan ini bergantung pada
pekerjaan pasangan beton dan plesteran
lantai III [G1]
Total waktu : 183 hari
Biaya langsung :
18.359.307.321,45
Biaya tidak langsung :
2.017.610.916,80
Kegiatan [H1] dicrash dari 42
hari menjadi 40 hari [2 hari], sehingga pekerjaan selesai 179 hari.
Penambahan biaya langsung :
18.359.307.321,45 + 2 hari x
92.105,26 (cost slope) = Rp. 18.359.491.531,98
Pengurangan biaya tidak langsung
:
2.017.610.916,80 – 2 hari x 11.147.021,64/hari = Rp. 1.995.316.873,52
Dengan kegiatan kritis : A, B1,
B2, D2, E2, F1, G1, H1, H2, H3, J, I, C, dan K
Dari
analisa diatas didapatkan waktu paling optimum untuk pekerjaan ini diselesaikan
berada di hari ke 147 yaitu pada crash ke 9 pekerjaan tanah dan pasir (B1),
total Pengurangan durasi pekerjaan sebesar 36 hari. Hasil analisa dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel
9. Rekapitulasi Perhitungan Crash
Kurva
Optimasi
Gambar
7. Kurva Optimasi
V.
PENUTUP
Kesimpulan
1. Mendapatkan jadwal pelaksanaan pekerjaaan yaitu sebesar 183 hari
atau 30 minggu
2. Mendapatkan waktu dan biaya paling optimum dari pekerjaan
Dari hasil analisa semua
tahap perhitungan didapatkan total waktu normal penyelesaian proyek sebesar 183
hari dengan total biaya normal sebesar
Rp.20.399.049.600,84 dan
setelah dilakukan percepatan diperoleh waktu optimum sebesar 147 hari dengan
besar biaya
total Rp.20.009.747.302,06. Dari hasil ini dapat
disimpulkan bahwa total penghematan biaya setelah dilakukan percepatan adalah
Rp.389.302.298,78 dengan total waktu penyelesaian proyek sebesar 147 hari,
dengan jumlah pengurangan waktu sebesar 36 hari.
Saran
1. Perlu di buat suatu
perencanan penjadwalan yang baik sebelum pekerjaan berjalan, agar pelaksanaan
proyek bisa berjalan sesuai rencana dan tidak mengalami keterlambatan
2. Perhitungan tambahan waktu lembur
harus memperhatikan item pekerjaan kritis yang perlu dipercepat
DAFTAR
PUSTAKA
Anastasia, M. 2016. Analisis time cost trade off untuk
mengejar keterlambatan pelaksanaan
proyek studi kasus : pembangunan hotel zodiak lampung, pembangunan hotel park
in by radisson, pembangunan toko mitra hasil sentosa di bandar lampung. Skripsi
: Universitas Lampung.
Apri Widiya Laksana. 2014. Optimalisasi
Waktu dan Biaya Proyek Dengan Analisa Crash Program. Semarang:Universitas
Diponegoro.
Imam Soeharto, Manajemen
Proyek, Penerbit Erlangga.
Ir. AbrarHusen, MT,ManajemenProyek,
PenerbitAndi.
Nurjaman, K. dan Dimyati, H. 2014. Manajemen Proyek.
Bandung: Pustaka Setia
Santosa,
B. 2013. Manajemen proyek : konsep &
implementasi. Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Wati,
M. N. 2015. Analisis percepatan proyek
menggunakan metode time cost
trade off dengan penambahan jam kerja lembur
optimum.
Skripsi :
Universitas
Sebelas Maret.